Buku Agama
Ajaran Makrifat Syekh Siti Jenar
Syekh Siti Jenar merupakan sebuah nama yang menyimpan sejuta misteri. Hingga kini teka-teki itu tidak mampu terjawab. Apakan Syekh Siti Jenar itu memang benar-benar ada dan dia seorang wali ma'rifat, ataukah hanya simbol-simbol ajaran kearifan. Jika pertanyaan dikembangkan lebih lebar, mungkin pula Syekh Siti Jenar hanyalah sebatas legenda yang bersifat pitutur luhur atau tutur tinular orang jawa.
Untuk memecahkan sebuah teka-teki, diperlukan pekerjaan besar dan menarik kembali kepada sejarah peradaban Jawa. Diperlukan membongkar literatur kuno, baik di dalam maupun di luar negeri. Hal itu penting bagi ahli sejarah dan budaya.
Untuk memecahkan sebuah teka-teki, diperlukan pekerjaan besar dan menarik kembali kepada sejarah peradaban Jawa. Diperlukan membongkar literatur kuno, baik di dalam maupun di luar negeri. Hal itu penting bagi ahli sejarah dan budaya.
Namun dalam buku ini tidak mengkaji sisi historisnya, melainkan mengkritisi ajaran Syekh Siti Jenar yang tersurat dalam Kitab Sastra Jawa, berupa tembang. Dan tembang-tembang itu biasanya disuguhkan pada acara macapat yang sekarang nyaris tidak terdengar lagi di lingkungan orang jawa.
Satu hal yang menarik dari Sastra Jawa - berupa tembang materi macapat - adalah nilai-nilai dan pesan spiritualnya. Di dalamnya, menurut kacamata Islami, penuh dengan ajaran makrifat (ajaran keluhuran budi). Di mana, para pembaca atau penikmat sastra diajak untuk menjernihkan budi pekerti agar bisa sampai pada Tuhannya. Oleh sebab itu, teori Syekh Siti Jenar lebih populer disebut Ajaran Manunggaling Kawula-Gusti.
Kecenderungan kritik terhadap teori Syekh Siti Jenar itu, karena Ajaran Manunggaling Kawula-Gusti oleh masyarakat dianggap sebagai sikap yang bertentangan dengan ajaran syariat Islam.
Sejauh manakah penyimpangan konsep theologi Syekh Siti Jenar? Dalam buku ini pembaca diajak untuk mengapresiasi dan mengkritisinya. Akan menjadi bijak apabila ajaran tersebut dikonfrontir dengan teori-teori para sufi jaman dahulu semisal Al-Ghazali dan sebagainya.
Satu hal yang menarik dari Sastra Jawa - berupa tembang materi macapat - adalah nilai-nilai dan pesan spiritualnya. Di dalamnya, menurut kacamata Islami, penuh dengan ajaran makrifat (ajaran keluhuran budi). Di mana, para pembaca atau penikmat sastra diajak untuk menjernihkan budi pekerti agar bisa sampai pada Tuhannya. Oleh sebab itu, teori Syekh Siti Jenar lebih populer disebut Ajaran Manunggaling Kawula-Gusti.
Kecenderungan kritik terhadap teori Syekh Siti Jenar itu, karena Ajaran Manunggaling Kawula-Gusti oleh masyarakat dianggap sebagai sikap yang bertentangan dengan ajaran syariat Islam.
Sejauh manakah penyimpangan konsep theologi Syekh Siti Jenar? Dalam buku ini pembaca diajak untuk mengapresiasi dan mengkritisinya. Akan menjadi bijak apabila ajaran tersebut dikonfrontir dengan teori-teori para sufi jaman dahulu semisal Al-Ghazali dan sebagainya.
Penyusun : Abu Fajar Al-Qalami
Ukuran : 14,5 cm x 20,5 cm
Tebal : 224 Halaman
Penerbit : Pustaka Media
ISBN : 978-979-25-8942-9
#buku #bukumurah #bukuanak #novel #bukubagus #jualbuku #bukuislami #bukubestseller #bukuonline #bukuislam #book #bookstagram #bukubaru #tokobuku #bukudiskon #indonesia #literasi #tokobukuonline #books #bacabuku #bukuoriginal #bukubekas #novelmurah #bukuagama #bukumotivasi #jualbukumurah #sastra #bukuanakmurah #baca #bhfyp
Buku ini dapat dimiliki lewat Toko Online Resmi Pustaka Media, Lazada, Shopee, Tokopedia, Bukalapak, Blibli, Jdid, Tiktok Shop.
Untuk pembelian grosir dapat menghubungi kontak kami dibawah.
Posting Komentar
0 Komentar